Mengapa Israel mencari imam Mahdi? - Meh baca apa kata syiah


Artikel ini adalah artikel syaih untuk menunjukkan kebenaran mereka dan memburukkan sunni. Penulis asal meletakkan mujahiddin Syria dan mujahiddin  Taliban  sebagai pengganas yang dibiayai Saudi untuk memusnahkan syiah. Apa yang menarik adalah cerita kelahiran imam mahdi di Iraq dan ghaib setelah bapanya mati dibunuh.

Sekiranya anda boleh memahami bahasa Inggeris, gua cadangankan anda membaca artikel asalnya sila terus ke bahagian bawah kerana entri ini ada dua bahagian satu berbahasa melayu dan satu lagi berbahasai Inggeris. Alih bahasa dengan bantuan google ini tidak menarik... gua sendiri fenin mengeditnya..

Asal dapat sedikit gambaran sudah... silakan

Mengapa Israel mencari imam Mahdi? 
Semasa pendudukan AS di Iraq, sudah menjadi rutin bagi mereka untuk menyiksa orang-orang Iraq di berbagai penjara seperti Abu Ghraib oleh pengawal penjara dengan tektik yang dipelajari mereka di kem-kem latihan Israel.

Seperti yang dinayatakan oleh Robert Fisk "‘Abu Ghraib torture trail leads to Israel" Salah satu pertanyaan paling membingungkan selama soal siasat adalah “di mana lelaki yang bernama Imam Mahdi bersembunyi?”

Menurut Mohabat News, sebuah pejabat berita Kristian  Iran pro-Israel, ketakutan kepada imam Mahdi begitu kuat sehingga mereka mendedahkan tentang bagaimana CIA dan MI6 telah mengunjungi Iraq selama 20 tahun terakhir untuk mendapatkan informasi tentang Imam Mahdi; bagaimana mereka menyiksa para ulama dan orang kampunyanf  tak berdosa semata-mata untuk mengetahui di mana imam Mahdi dilihat kali terakhir? Di kota mana? Bila dia akan muncul lagi?

Media Korporat Amerika telah menunjukkan dokumentari-dokumentari sinis yang menggambarkan seorang Almasih ghaib yang tampak menasihati para politkus Iran dari tempatnya yang tersembunyi dan mengatur akhir zaman (Armageddon).

Jadi, siapakah Imam Mahdi ini sehingga  Zionis mengwal Kongres Amerika dan sistem kewangan dunia beriya-iya benar mencari beliau untuk dibunuh??

Imam Mahdi merupakan imam keduabelas Syiah dan menurut hadis-hadis Islam dia berada dalam kegaiban dan akan kembali ke dunia untuk  kedamaian serta keadilan di muka bumi. Dia dilahirkan pada 29 Julai 869 di kota Samarra, Iraq oleh seorang ibu bernama Nargis yang merupakan seorang yang keturunan Romawi.

Dia tetap disembunyikan sejak kelahirannya hingga ghaib karana penguasa masa itu, Abbasiah, tahu akan ramalan tentang Imam Mahdi yang akan melawan penindasan dan kezaliman. Dinasti Abbasiah tahu bahwa yang dijanjikan tersebut adalah putra dari imam Syiah ke sebelas, Imam Askari.

Dengan tujuan membunuh anak kecil yang baru lahir, mereka terus menjaga rumahnya,  memeriksa para wanita yang bersama anak kecil.

Menurut kisah, kelahiran anak tersebut  dirahasiakan sehingga beberapa tahun. Namun  setelah Imam Askari dibunuh, putranya yang berusia sekitar 4 tahun terus ghaib. Dia muncul kembali beberapa tahun kemudian namun  menghilang lagi setelah para pemburunya berkumpul.

Sama ada cerita ini benar atau tidak, namun yang aneh adalah kisah ini terus berlanjutan sampai hari ini; selama ribuan tahun para penguasa kejam terus memburu untuk membunuhnya. Baru-baru ini, Melanie Phillips seorang penyiar bagi Zionis dalam acara BBC Question Time kembali membincangkan tentang Imam Mahdi yang bersembunyi di Iran dan akan datang mengyebabkan Armageddon.

Matt Carr yang merupakan seorang jurnalis, menulis dalam blognya ,
“Dengan kata lain, para pemimpin Iran sedang berusaha membuat senjata nuklear supaya Iran dapat dihancurkan dan seluruh penduduknya dapat pergi ke surga. Tidak menghairankan kalau argumen ini telah dibuat oleh pendukung setia Zionis,"

Melanie Phillips menyatakan: “Seperti yang sudah saya tulis berulang kali,  mulai dari Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei hingga pemimpin bawahan dalam regime Iran didominasi oleh orang-orang ( dari sebuah mazhab yang disebut “Dua Belas”) yang percaya bahwa penyelamat Syiah, Sang Mahdi, akan kembali ke bumi sebagai apokalips akhir zaman.”

Memang Zionis ingin berperang melawan Iran, tapi yang membuat tidak masuk akal adalah mengapa mereka masih mencari seorang lelaki  yang telah menghilang lebih dari seribu tahun yang lalu? Imam yang ghaib telah menjadi kepercayaan  Syiah dan suni Islam selama berabad-abad.

Kristian percaya bahwa Jesus Sang Penyelamat akan kembali untuk melawan anti-Kristus (dajal) sementara orang Yahudi mempertaruhkan perang dunia ketiga untuk membongkar kota suci ketiga Islam, Masjidil -Aqsa untuk membangun kuil ketiga supaya Almasih Yahudi dapat kembali dan membawa mereka menguasai dunia.

Menurut para skeptis dan sekularis yang dididik Barat, semua ini hanyalah kisah-kisah Alkitab, namun yang masih tetap membingungkan mengapa Israel mencari Imam Mahdi?

Serangan bom yang menghancurkan Masjid Al-Askari di kota Samarra pada Februari 2006 (BBC)
Sebagai fakta pemburuan ini, kita tidak boleh mengabaikan kisah-kisah yang muncul dari Iraq tentang langkah-langkah  yang telah mereka lakukan untuk mencari Imam Mahdi. Pada tahun 2006, makam ayah Imam Mahdi di kota Samarra, yang merupakan sebuah tempat yang menandai kelahiran dan keghaiban Imam Mahdi, dibom oleh tentera yang berpakaian seperti pasukan pengaman. Para tentera pengaman tersebut memasuki makam, mengikat para penjaga, dan memasang  bom. Menurut para penjaga,  pasukan keamanan itu membuka makam dan mengambil sesuatu dari dalamnya. Ramai yang percaya bahawa mereka mengambil beberapa pakaian dari tubuh Imam Askari untuk menentukan DNA imam Mahdi..

Bukan kebetulan kalau Phillips dan rakan-rakan Zionis-Amerikanya menciptakan ketakutan tetap[i kali ini tentang “imam yang gaib”. Phillips adalah sebahagian daripada rangkian  yang mencipta Islamfobia dan warga Israel pertama yang semangatnya telah dijelaskan secara tepat oleh David Ben Gurion, Perdana Menteri Israel ketika dia mengatakan: “Ketika seorang Yahudi, di Amerika atau Afrika Selatan, berbicara kepada teman Yahudinya tentang kerajaan ‘kita’, maka yang dia maksud adalah kerajaan Israel.”

Mereka adalah dari jaringan yang sama yang  pembunuh di Norwegia, Anders Brevik, yang telah meragut nyawa 77 orang tak bersalah dan kebanyakan dari mereka adalah pendukung rakyat Palestina dan memboikot Israel. Dikatakan bahwa Israel memiliki jaringan sejumlah 30.000 mata-mata rahsia, beberapa di antaranya dijuluki “hitman”.

Gordon Duff, analis politik Amerika dan editor senior Veterans Today menulis dalam “Horror in Israel: ’30,000 Mossad Spies Exposed’” menyatakan: “Setiap hari kita melihat berita puluhan orang tewas di Pakistan, Irak, Kenya, Nigeria, dan sebanyak 30.000 pasukan rahsia merancang keganasan , mencipta belasan bom kereta setiap hari dan mampu untuk tidak hanya menulis pembohongan dan menuduhkannya kepada yang lain, tapi dalam banyak kes mampu mengontrol pegawai awam secara langsung melalui pemerasan, ancaman, atau rasuah.”

Daripada memikirkan tentang Armageddon yang dihadirkan oleh seorang lelaki yang telah menghilang lebih dari seribu tahun yang lalu, bukankah seharusnya Phillips dan dunia memikirkan tentang sinyal yang diberikan oleh tentera Israel, Martin van Creveld, ketika dia mengatakan: “Kami memiliki beberapa ratus hulu ledak atom dan roket dan mampu meluncurkan mereka di segala penjuru. Kami mampu menundukkan dunia. Saya pastikan bahwa itu akan terjadi sebelum Israel tenggelam.”

Selama berabad-abad, Talmud mengajarkan bahwa “Jesus dari Nazareth” adalah orang yang “cabul, penyembah berhala, diasingkan dari orang-orang Yahudi karena kejahatannya, dan menolak bertobat” (Sanhedrin 107b; Sotah 47a).

Namun selama berabad-abad melalui pembiayaan besar-besaran dan manipulasi, Zionis berjaya meyakinkan Kristian bahwa Islamlah yang jahat dan harus dilawan melalui persatuan Kristian/Zionis. Sebagian besar Kristian Alkitab di Amerika memiliki hubungan yang kuat dengan Zionis. Amat mengejutkan mereka ketika seorang Kristen Katolik, Hugo Chavez, berpidato setelah melakukan pertemuan penting dengan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad: “Bagi kami para Kristian sejati, Jerusalem adalah tempat yang sangat suci di mana Jesuas akan datang berganding tangan dengan Hazrat Mahdi sehingga perdamaian akan menyelimuti seluruh dunia.”

Kenyataan bahwa Chavez mengisyaratkan bahwa umat muslim dan Kristiani akan bersatu melawan kejahatan adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Zionis. Mereka telah menghabiskan berbillion dolar pada lembaga think tank Islamfobia dan media untuk meminggirkan umat islam.

Sebuah wawancara yang dilakukan Ann Curry (NBC) dengan Presiden Iran, Ahmadinejad, pada tahun 2009 tidak ditayangkan karena jawaban presiden tentang imam yang ghaib tidak mendukung pandangan mereka yang inginkan “bahwa dia akan menghadirkan apokalips”.

Presiden Ahmadinejad memperbetulkan pernyataan Ann Curry dengan mengatakan: “Apa yang telah dikatakan tentang sebuah perang apokalips dan perang dunia… merupakan rekaan Zionis. Imam akan datang dengan logika, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dia akan datang sehingga tidak ada lagi perang. Tidak ada lagi permusuhan dan kebencian. Tidak ada lagi pertentangan… dia akan datang bersama Jesus Kristus. Keduanya akan kembali bersamaan dan bekerja sama untuk memenuhi dunia ini dengan cinta.”

Apakah “perasaan tentang Almasih” ini merupakan alasan dari pencarian terhadap Imam Mahdi? Jika mereka menyadari kedatangannya, maka mereka seharusnya juga menyadari hadis yang menyatakan bahwa “para pasukan membawa bendera hitam akan datang dari Khorasan dan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan mereka sampai akhirnya mereka tiba di Baitulmakdis (Masjidilaksa) untuk menaikkan bendera mereka.”

Fakta bahwa Iran tidak  mengusahakan bom nuklear sebagaimana yang dinyatakan IAEA, tapi mengapa Israel masih terus mendorong peperangan menguatkan lagi bukti imam keduabelas Syiah, Imam Mahdi, berasal dari Khorasan, Iran. Khorasan merupakan daetah timur laut Iran tapi juga mencakup beberapa bagian Asia Tengah dan Afghanistan.

Di manapun AS dan Israel menciptakan peperangan mereka selalu menggunakan bom yang mengandung fosforus, hal ini menunjukkan fakta bahwa perang-perang tersebut bukan tentang demokrasi, tapi memastikan bahwa mereka meninggalkan generasi mendatang yang lumpuh dan termutilasi sehingga tidak pernah dapat membentuk sebuah gerakan menentang mereka.

Sepuluh tahun setelah dimulainya pencerobohan AS di Iraq, para doktor menyaksikan sejumlah besar kes kanser abnormal dan cacat lahir yang berkait dengan penggunaan uranium terdeplesi dan fosforus putih oleh tentara AS. Jumlah cacat lahir di kota Fallujah telah megatasi jumlah mangsa di kota Hiroshima dan Nagasaki. Bocoran dokumen tentera Afghanistan oleh The Danish Daily menunjukkan lebih dari 1.100 kes di mana pasukan pimpinan AS telah menggunakan granat, roket, dan bom fosforus putih di beberapa wilayah Afghanistan.

Hadis-hadis tentang kedatangan Imam Mahdi yang memimpin tentara pembawa bendera hitam juga menyebutkan bahwa sedikit orang Arab yang akan mendukung tentera ini dan justru berpihak pada para zalim. Orang-orang Arab yang akan bersama dengan imam telah terindikasi siapa mereka, yaitu tentara kecil Hizbullah yang telah mengalahkan Israel, sebuah negara bersenjatakan nuklear. Para pejuang Hizbullah mungkin memiliki kelengkapan yang sedikit tapi memiliki semangat yang sama dengan pasukan yang dipimpin Imam Ali bin Abi Thalib ketika menghancurkan benteng Yahudi di Khaibar, semangat yang sama dengan Imam Husain di Karbala di mana pasukannya yang berjumlah 72 orang melawan tentara Yazid berjumlah 10.000 pasukan.

Sangat menyedihkan bahwa hadis yang berusia lebih dari seribu tahun menyebutkan bahwa banyak orang Arab akan bekerja sama dengan para tiran untuk melawan kedatangan imam. Siapakah orang-orang Arab ini? Kita telah melihat Arab Saudi dan penguasa-penguasa Teluk yang bersekutu dengan Israel dan tidak ada lagi yang lebih jelas daripada konflik Syria saat ini. Israel bersama dengan Arab Saudi dan Qatar memaksakan perang terhadap Syria dan Iran dengan menyalurkan sejumlah besar wang dan senjata kepada FSA di Syria. Membunuh pengikut Syiah merupakan agenda.

Jurnalis Seymour Hersh dalam artikel New Yorker, “The Redirection”, menyoroti seluruh fokus pemerintahan Bush adalah untuk menekan Iran dan melemahkan Hizbullah melalui kerja sama dengan Arab Saudi yang membiayai kelompok ekstrimis.

New World Order telah berjaya mencipta kekuatan brutal dalam Islam , sebuah kekuatan yang menghalalkan pemerkosaa wanita dan anak-anak dan menunjukkan potongan tubuh yang dipenggal dalam video YouTube.

Bentuk intoleransi Islam ini dicipta oleh agen Inggris, Muhammad bin Abdul Wahab, dan disebarkan oleh regime Saudi yang melihat pengikut Syiah sebagai musuh, dan bukan Israel.

Abdallah Tamimi, salah seorang pemimpin Tentera Pembebasan Syria (FSA), telah meminta pertolongan Israel untuk membentuk pemerintahan suni untuk menindas pengikut Syiah, Kristen, dan Druze, dan menekankan bahwa “Israel bukanlah musuh kami, kami ingin Israel menolong kami.”

Arab Saudi dan Israel juga adalah pembiaya perang sektarian di negara-negara seperti Pakistan, Afghanistan, dan Iraq dengan jumlah kematian pengikut Syiah yang merisaukan. Wikileaks AS Lahore menunjukkan bagaimana Arab Saudi mengeluarkan biayai jutaan dolar untuk Ahl-e Hadith dan sejumlah ulama di kawasan itu. 

Jumlah kematian pengikut Syiah di Pakistan telah meningkat dan meskipun upaya telah dilakukan oleh kelompok suni dan Syiah untuk bersatu memadamkan pembunuhan, namun masa depan masih terlihat berdarah setelah Nawaz Shariff yang berkuasa dengan bantuan dana Saudi akan mengizinkan orang Saudi untuk bebas melakukan apa yang telah dilakukannya di Afghanistan, iaitu melatih pemuda Afghanistan di madrasah-madrasah yang dibiayai Saudi untuk menciptakan Taliban intoleran dan juga takfiri pembunuh di Suriah.

Mungkin saja bahwa keyakinan Milenarianisme akan semakin menguat ketika para pemimpin dan penguasa dunia bekerja dengan para pendukung New World Order, menyeret negara dan penduduk mereka kepada penjajahan dan perbudakan, dan satu-satunya organisasi (PBB) yang seharusnya melindungi negara beserta hak-haknya adalah “… sebuah hal yang tidak masuk akal, tidak adil, dan benar-benar sebuah struktur dan mekanisme yang tidak demokratis. Melalui penyalahgunaan mekanisme yang telah dilakukan Amerika dan sekutunya berhasil menyamarkan intimidasi mereka sebagai konsep mulia dan memaksakannya kepada dunia,” kata Imam Khamenei.

Sebuah strategi yang telah dilancarkan oleh Israel melalui dukungan AS untuk mencari imam yang gaib membuat seseorang percaya bahwa mungkin saja ada kebenaran dalam kisah Alkitab. Di sebuah dunia yang masih mempercayai pahlawan super, mungkin masih masuk akal jika mata kita terlihat penuh dengan harapan terhadap sebuah pasukan yang akan muncul dari Khorasan membawa bendera hitam yang dipimpin oleh seseorang yang dijanjikan untuk melawan ketidakadilan.


Why Is Israel looking for Imam Mahdi?

During the US occupation of Iraq it was routine to torture Iraqis in prisons like Abu Ghraib whose prison guards were using tactics learnt in Israeli training camps as Robert Fisk pointed out in ‘Abu Ghraib torture trail leads to Israel’; one of the most baffling questions asked during interrogation was “Where is the man called Imam Mahdi where is he hiding?”

According to Mohabat News a pro –Israel Iranian Christian news agency, the fear of the hidden Imam is so credible that they posted news of how the CIA and MI6 have been going to Iraq for the past 20 years to get information about imam Mahdi; how they tortured religious scholars and innocent villagers to ask question based on where the Imam was last seen? Which city? What time and when will he be coming again and in which year?

American corporate media has already shown sinister documentaries depicting the hidden messiah who is apparently advising Iranian politicians from his lofty hidden position and manoeuvring to bring about Armageddon.

So who is this Imam Mahdi that the Zionists controlling the American Congress and the international monetary system on the look- out for with orders to shoot him on sight.

Imam Mahdi is the 12th Shia Imam and according to Islamic hadiths is in ‘occultation’ or hidden and will return to earth to establish peace and justice on earth. He was born on July 29 869 in the city of Samarra, Iraq and his mother Nargis was of Roman descent.

He was kept hidden from birth till he disappeared because the rulers of the time the Abbasids knew the Prophesy of Imam Mahdi who will bring about a revolt against oppression and tyranny. The Abbasid’s knew that the prophesised one will be the son of the 11th Shia imam, Imam Al Askari.

In order to kill the child at the birth they kept a close eye on his household, even inspecting the women of the household to see who was with child.

According to the story the child’s birth and first few years were kept secret however as soon as Imam Al Askari was killed the son who was about 4 years old went into the realm of the hidden, he reappeared after a few years but disappeared again as the hunt for him gathered pace to await the ordained hour to reappear and destroy the perpetrators of evil and restore humanity.

Whether this is a fiction or non –fiction what is strange is that the same trend in the story continues till today; the oppressive rulers over a thousand years ago tried to hunt for him to kill him then and the present day oppressors are still hunting him to kill him.

Melanie Phillips the voice box for the Zionists recently on BBC Question time turned the discussion around again to the Shia Imam Mahdi hiding in Iran coming to bring about Armageddon.

In Journalist Matt Carr’s Infernal Machine blog he writes “In other words, the Iranian leadership is seeking nuclear weapons so that Iran can be destroyed and its population can all go to heaven. Not surprisingly this argument has been made by the bug-eyed Zionist zealot Melanie Phillips on numerous occasions”
Phillips writes: “As I have written over and over again, from the Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei downwards the Iranian regime is dominated by people (adherents of a sect called the ‘Twelvers’) who believe that the Shia messiah, the Mahdi, will return to earth either as result of or to bring about the apocalyptic end of days”.

It is obvious the Zionists want war with Iran however what doesn’t make sense is why is the search on for a man supposed to have disappeared over a thousand years ago?

The hidden Imam has been part of Shia and Sunni Islam for centuries? And this belief is really no different than a form of Millenarianism that exists in all religions.

Christians believe that the saviour Jesus will return to fight the anti-Christ while the Jews are risking world war three by dismantling Islam’s third holiest site Masjid Al Aqsa to build the third Temple so the Jewish Messiah will return and take them to world domination.

According to sceptics and the secular trained western mind these are just biblical stories, however what is baffling is if they are just biblical stories then why is Israel looking for Imam Mahdi?

As facts emerge of this hunt then maybe we should not also dismiss the stories emerging from Iraq about what steps they have taken to look for him.

In 2006 Imam Mahdi’s father Imam Al -Askari’s tomb in Samarra which is a place that marks Imam Mahdi’s birth and disappearance was bombed by men dressed up as the security forces. The men entered the tomb, tied up the caretakers, wired up the area with bombs and according to the caretakers the security officers opened the tomb to take something from it. Many believe that they took some clothing from Imam Al -Askari’s body in an attempt to determine the DNA of the future Imam.

It’s not coincidental that Phillips and her American Zionist counterparts are fermenting fear again, this time about a ‘hidden Imam’.

Phillips is part of the network that perpetuates Islamophobia and part of the Israel first citizens whose psyche has been described aptly by David Ben Gurion, Israeli Prime Minister when he stated: “When a Jew, in America or in South Africa, talks to his Jewish companions about ‘our’ government, he means the government of Israel.”

They are part of the same network that inspired the Norwegian killer Anders Brevik who killed 77 innocent people mainly pro Palestinians supporters who were in favour of boycotting Israel.

These Israel first individuals are also part of the group that the hacker organization “Anonymous,” exposed when it said Israel had a hidden network of 30,000 covert operatives, some openly labelled “hitman,”.
Gordon Duff American political analyst and Senior Editor at Veterans Today writes in “Horror in Israel: ‘30,000 Mossad Spies Exposed” stating: “Every day we see it in the news, dozens killed in Pakistan, dozens more in Iraq, Kenya, Nigeria, the covert army of 30,000, planning terror, building a dozen car bombs a day and then being able to, not just write the lies blaming others but, in most cases, direct public officials, controlled through blackmail, threats or bribery, to “respond as directed.”

Instead of worrying about Armageddon brought on by a man who disappeared over a thousand years ago shouldn’t Phillips and the world worry about the warning given by Israeli military Historian Martin van Creveld when he said: “We possess several hundred atomic warheads and rockets and can launch them at targets in all directions, …. We have the capability to take the world down with us. And I can assure you that that will happen before Israel goes under.”

For centuries the Talmud has taught that ‘Jesus the Nazarene’ “was sexually immoral, worshipped statues of stone, was cut off from the Jewish people for his wickedness, and refused to repent (Sanhedrin 107b; Sotah 47a)”.

However over the centuries through heavy funding and manipulation the Zionists managed to convince the Christians that it is Islam that is evil and needs to be counteracted through the unity of Christian/Zionists.
Most of the Christian bible belt in America has strong links with Zionists and therefore it must have been a shock to them when a Catholic Christian Hugo Chavez made a decisive speech after his momentous meeting with Iran’s President Mahmoud Ahmadinejad in which he states: “For us genuine Christians Jerusalem is a very holy location Prophet Jesus will come hand in hand with Hazrat Mahdi then peace will prevail all over the world”.

The fact that Chavez hinted that Muslims and Christian will unite to fight evil is something that the Zionists do not want. They have spent billions on Islamophobic think tanks and through the media to marginalise Muslims.

An interview conducted by Ann Curry on behalf of NBC with Iran President Ahmadinejad was not aired in 2009 because his answer about the hidden Imam did not support the view that they wanted to perpetuate ‘that he will bring about an apocalypse’.

President Ahmadinejad corrected her by stating: “What is being said about an apocalyptic war and – global war…… This is what the Zionists are claiming. Imam will come with logic, with culture, with science. He will come so that there is no more war. No more enmity, hatred. No more conflict…..he will return with Jesus Christ. The two will come back together. And working together, they would fill this world with love”.
The last thing Israel would want is that Christian groups should wake up and realise that the real enemy is not Islam but rather Zionism.

The fact that the Roman Catholic Church wants to turn a blind eye to the persecution of Christians in Jerusalem affirms why the founders of Israel and the House of Rothschild are in control as Mayer Amschel Rothschild (1744-1812), stated: “Let me issue and control a nation’s money and I care not who writes the laws.”

If Israel is basing its policies on some biblical belief that it was their right to return to Jerusalem as the ‘chosen people’ after 2,000 years of wandering (Keeping in mind the occupiers of Palestinian lands are originally Khazars) then it shouldn’t come as surprise that its leaders believe that it is fulfilling some kind of messianic prophesy.

Jonas E .Alexis in ‘Bolshevik Purge of Western Civilization and Rational Discourse (Part II)’ writes: “If this is still unbelievable, listen to former Shin Bet chief Yuval Diskin:

“My major problem is that I have no faith in the current leadership, which must lead us in an event on the scale of war with Iran or a regional war….I don’t believe in a leadership that makes decisions based on messianic feelings.”

Are these ‘Messianic feelings’ the reason why the search is on for Imam Mahdi. And if they are aware of his coming then they must also be aware of the hadith that states that “Armies carrying black flags will come from Khorassan and no power will be able to stop them and they will finally reach Baitul Maqdas (Masjid Aqsa) where they will erect their flags.”

The fact that Iran as the IAEA has revealed is not building a nuclear bomb however Israel is still pushing for war, could the reason be that the biggest supporters of the 12th Shia Imam Mahdi are in Iran and Khorassan is part of the region?

Khorassan is the north eastern province of Iran but also includes some parts of central Asia and Afghanistan.
Wherever the US and Israel has carried out wars they have used bombs containing white phosphorous, exposing the fact that wars are not about exporting democracy, but ensuring they leave a legacy of crippled and mutilated future generations unable to ever form a resistance movement.

Ten years after the start of the U.S. invasion in Iraq, doctors are witnessing an abnormally high number of cases of cancer and birth defects linked to the use of depleted uranium and white phosphorus by the US military. The current rate of birth defects for the city of Fallujah has surpassed those of Hiroshima and Nagasaki .

Leaked Afghan military documents by The Danish Daily revealed more than 1,100 instances of US-led forces having used white phosphorus (WP) grenades, rockets and bombs in residential areas in Afghanistan.

The Islamic hadiths that mentions the coming of Imam Mahdi leading an army carrying black flags also mentions that very few Arabs will support this Army siding with the tyrants.

The Arabs who will be with the Imam have already given an indication who they are, Hezbollah’s small ill equipped army defeated Israel a nuclear armed state and its state of the art weaponry; Hezbollah’s fighters may have been ill equipped but were infused with the same spirit that led Imam Ali Ibn Abu Talib to break down the impregnable doors of the Jewish fort Khaybar, the same spirit his son Imam Hussain had at Karbala where his band of 72 stood against the tyrant Yazid’s army of 10,000.

It is quite poignant that over a thousand year old hadith mentions that many Arabs will work with the tyrants to fight against the coming Imam.

Who are these Arabs? We have seen already Saudi Arabia and the Gulf rulers’ alliance with Israel and nothing has exposed this more than the Syria conflict.

Israel is pushing for war with Syria and Iran along with Saudi Arabia and Qatar funneling large sums of money and weapons to militias inside Syria, and killing Shias is part of that agenda.

Journalist Seymour Hersh in his New Yorker article, “The Redirection,” highlighted how the Bush Administration’s whole focus was to undermine Iran and to weaken Hezbollah by working with Saudi Arabia funding extremist groups “

The New World Order has manage to create brutal forces in Islam friendly to Israel, a force that thinks it is Ok to rape women and children and show decapitated bodies as trophies on you tube? This intolerant form of Islam manufactured by British agent Abdul Wahab has produced an intolerant form of Islam propagated by the Saudi regime which sees Shias rather than Israel as the enemy.

Abdallah Tamimi one of the leaders of the Free Syrian Army asked Israel for help to establish Sunni rule to oppress Shias, Christians and Druze, stressing “Israel is not our enemy we want Israel to help us”.
Saudi Arabia and Israel is also funding sectarian warfare in countries like Pakistan, Afghanistan and Iraq, with an alarming numbers of Shias deaths taking place. Wikileaks US Lahore cables highlighted how Saudi Arabia is funding millions of dollars to Ahle- hadith and Islamic clerics in the region.

Shia death rate in Pakistan has escalated and even though efforts have been made at grass roots level by Sunni and Shia groups to unite to quell the killings however the future looks bloody after Nawaz Shariff who was brought into power by support of Saudi money will now allow the Saudis a free hand to do what it did in Afghanistan where it trained the Afghan youth in Saudi funded madrassas to produce the intolerant Taliban, and the intolerant Takfiris’s killing and mutilating in Syria.

It is possible that Millenarian beliefs will get stronger as the world’s leaders and rulers work with the proponents of the New World Order, dragging their nations and people into subjugation and slavery, and the only organization, the UN that was meant to protect nations and their rights is “..an illogical, unjust and completely undemocratic structure and mechanism. ….It is through abusing this improper mechanism that America and its accomplices have managed to disguise their bullying as noble concepts and impose it on the world”. Imam Khamenei

The fact that a strategy is being implemented by Israel with the support of the US to search for the hidden Imam leads one to believe that maybe there is some truth in the biblical story and in a world where we still want to believe in super heroes, it’s not so illogical if our eyes look wistfully with hope for an army that will emerge from Khorassan carrying black flags led by the prophesized one and fight against injustice.
Referensi:

Syed, Shabana (11 Agustus 2013). “Why is Israel Looking for Imam Mahdi?”. Veterans Today. Diakses 13 Agustus 2013.

Disclaimer
"Semua artikel dalam blog ini disiar untuk tujuan pendedahan dan pengetahuan am untuk diperdebat dan dibincangkan. Ketepatan maklumat dalam blog ini perlu dibandingkan dengan sumber-sumber lain agar tidak terjadi anggapan penyebaran maklumat palsu atau fitnah. Bagi mereka yang mahukan sesuatu dalam blog ini didelete kerana akta harta intelek sila email gua di atimuda@gmail.com"

0 Response to "Mengapa Israel mencari imam Mahdi? - Meh baca apa kata syiah"

Post a Comment